Dalam peradaban manusia setiap zaman selalu melahirkan orang-orang besar yang akan menentukan jalannya Sejarah di tempat iya dilahirkan, peristiwa-peristiwa seperti Revolusi, peperangan, penemuan baru dibidang teknologi dll. tidak lepas dari peran orang-orang besar yang menggerakan terjadinya peristiwa tersebut, nama-nama seperti Columbus, Adolf Hitler, Abraham Lincoln, Napoleon, Vladimir Lenin, Einstain dll di belahan dunia barat dan seperti Sunyatsen, Hirohito, Mahatma Gandhi, Kemal Pasha, Soekarno di belahan bumi bagian Timur, tidak dapat dipisahkan dari jalannya Sejarah.
Biografi Ir Soekarno
Soekarno adalah seorang tokoh Revolusioner Indonesia yang dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di jalan lawang seketeng yang sekarang berganti nama menjadi jalan pahlawan dibagian utara kota Surabaya dari pasangan seorang laki-laki (Ayah Soekarno) bernama Raden Sukemi Sosrodiarjo yang berprofesi sebagai seorang Guru dan seorang perempuan bernama Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu Soekarno) yang berasar dari Bali keturunan Brahmana yang merupakan Kasta tertinggi menurut adat setempat.
Soekarno semasa kecil bersekolah di Sekolah Rakyat atau Ongko loro (Lager Onderwijs) yang setingkat dengan Sekolah Dasar dimasa sekarang kemudian atas usaha keras dari bapak Sukemi akhirnya Soekarno masuk sekolah Belanda kelas satu di Mojokerto. Pada saat itu tidak berbeda dengan anak-anak pada umumnya, sokarno kecil melewati masa kecilnya dengan bermain, mandi dikali, memancing ikan, berkelahi, dan menonton wayang sampai akhirnya dia lulus sekolah..
Pada usia 15 tahun, Soekarno melanjutkan ke sekolah belanda lanjutan lima tahun di HBS (Hoogere Burger School) yang merupakan sekolah Elit Pada masa itu yang mayoritas siswanya adalah Bangsa Belanda, HBS (Hoogere Burger School) adalah sekolah lanjutan setingkat Sekolah Menengah Atas untuk menempuh sekolah di Universiter (Kuliah) , pada saat sekolah di HBS Soekarno tinggal bersama Cokroaminoto sahabat ayahnya, rumah Cokroaminoto berjarak sekitar 2 kilometer dari sekolahnya, Cokroaminoto adalah Ketua Partai Serikat Islam yang beranggota sekitar dua setengah juta orang, pada saat tinggal bersama Cokroaminto itulah Soekarno mulai mersentuhan dengan dunia Kemerdekaan Indonesia dan disinilah Soekarno mulai mengenal pemimpin-pemimpin besar pergerakan seperti Kh.Abdul Salim, Douwes Dekker, Muso, Doktor Cipto Mangunkusumo, Alimin dll. Diskriminasi yang dirasakan soekarno disekolahnya dan musyawarah-musyawarah yang didengar oleh soekarno di rumah Cokroaminoto membentuk kesadaran akan jiwa Nasionalis Soekarno, kesadaran itu mulai terlihat dengan sering ikutnya soekarno dalam acara propaganda Partai Seikat Islam.
Setelah lulus dari HBS (Hogere Burger School) Soekarno ingin melanjutkan sekolah Universiter (Kuliah) di Eropa tapi ibunya tidak setuju karna faktor keuangan, dan kebetulan pada saat itu di Bandung telah dibuka THS (Technische Hogeschool te Bandoeng) yang merupakan ITB (Insitut Teknologi Bandung) pada masa kini, dan Sokerno akhirnya melanjutkan kuliah disana dengan mengambil jurusan Tehnik (Insinyur).
Masa kuliah di Bandung merupakan pematangan bagi Soekarno untuk mengembangkan pandangan politiknya yang disebut Marhaenisme yaitu Sosialisme yang didasarkan pada kondisi masyarakat setempat, Soekarno menegaskan bahwa ia adalah seorang yang beraliran kiri yaitu seorang Sosialis tapi bukan Komunis, dari teori Markisme ia hanya mengambil perlawanan secara konsekuen terhadap kapitalisme dan Imperialisme yang telah menyengsarakan jutaan kaum yang lemah dan tertindas.
Masih Dalam Pengembangan...
0 opmerkings:
Post a Comment